Juara Dunia atau Tidak, Mir Tetap Luar Biasa

432
0
Joan Mir tetaplah luar biasa di musim ini meski nanti gagal meraih gelar juara dunia (Foto: AP/Alberto Saiz)

Jakarta – Joan Mir tak terbebani meski menjadi kandidat kuat peraih gelar juara dunia MotoGP 2020. Ia menilai juara atau tidak musim ini tetap luar biasa untuknya.
Mir berhasil meraih kemenangan pertamanya di MotoGP 2020 usai menjadi yang tercepat pada seri MotoGP Eropa di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Minggu (8/11/2020) malam WIB. Kemenangan ini membuat Suzuki Ecstar ini semakin kukuh di puncak klasemen.

Ia mengumpulkan 162 poin unggul 37 poin dari peringkat kedua dan ketiga yaitu pebalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo serta rekan Setimnya, Alex Rins, yang sama-sama mengumpulkan 125 poin. Dengan dua seri tersisa, Mir selangkah lagi merebut gelar juara dunia MotoGP 2020.

Situasi ini bak pisau bermata dua bagi pria 23 tahun ini. Selain menghadirkan kepercayaan diri, tekanan juga mengiringi Mir untuk bisa menjadi yang terbaik.

Mir mengaku sudah siap menghadapi tekanan tersebut dan fokus di dua seri terakhir. Ia juga berusaha untuk tak terbebani dengan hal tersebut. Juara Moto3 2017 ini menegaskan bahwa juara dunia atau tidak musim ini tetaplah luar biasa untuknya.

“Saya rasa kami sudah menunjukkan bahwa tekanan bukanlah masalah besar bagi kami,” kata Mir dikutip dari Crash.

“Yang pasti kami memiliki tekanan. Kami bermain dengan hidup kami dan kami harus benar-benar fokus pada apa yang kami lakukan.

“Itu adalah tugas kami. Untungnya, saya tidak benar-benar tertekan. Tekanan ini memberikan dampak yang baik untuk saya.”

“Karena tahun ini, jika saya memenangkan (gelar), itu akan sangat bagus untuk saya. Namun, jika saya tidak menang, itu juga akan menjadi tahun yang baik,” jelasnya.

Mir memang menghadirkan kisah bak dongeng di musim ini. Di awal musim ini, jelas tak ada yang menyangka dirinya akan menjadi kandidat kuat peraih gelar juara dunia MotoGP 2020.

Mengingat, ia dua kali gagal finis di tiga seri awal musim ini pada MotoGP Spanyol dan Republik Ceko. Segala keraguan untuk Mir tersebut kemudian baru berubah menjadi kekaguman di seri-seri berikutnya.

Konsistensi menjadi kunci Mir melesat ke puncak klasemen pebalap meski baru meraih podium pertama di MotoGP Eropa (balapan ke-12). Setelah MotoGP Republik Ceko, ia hanya dua kali gagal naik podium yaitu di MotoGP Styrian (peringkat ke-4) dan MotoGP Prancis (peringkat ke-11).

Kita nantikan saja, apakah Mir mampu menjaga konsistensinya di dua seri terakhir? Sekaligus, menutup kiprah luar biasanya musim ini dengan gelar juara.