Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana Lantik 1.260 Relawan Sahabat Perempuan dan Anak

120
0

Bandar Lampung,- INFONUSANTARA.co.id – Wali Kota melantik 1.260 relawan Sahabat Perempuan dan Anak, guna mengantisipasi terjadinya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan sosialisasi Kelurahan Ramah Perempuan dan Anak di Aula Gedung Semergou.

Selain itu, relawan SAPA yang berada di setiap kelurahan ini juga mereka bertugas untuk melakukan sosialisasi terkait kelurahan ramah perempuan dan peduli anak (KRPPA) di Kota Bandar Lampung.

“KDRT ini urgent.namun kadang-kadang mereka gak mau menginformasikannya pada kita. Inilah tugas para relawan untuk memantau keadaan kelurahannya masing-masing supaya tidak ada lagi kekerasan perempuan dan anak anak,” tuturnya Eva Dwiana Selasa ( 30/5/2023)

Rata-rata kasus kekerasan dalam rumah tangga terjadi karena faktor ekonomi,sehingga pihaknya juga saat ini menggalakan beberapa program peningkatan perekonomian, seperti pelatihan ibu rumah tangga dan modal untuk UMKM,”paparnya

“Walikota meminta Lurah dan Camat agar aktif membantu kader ini. Jangan sampai ada hal-hal yang kurang baik dan meresahkan, karena tugas kita memberikan kenyamanan untuk anak dan perempuan,” tegas dia

Walikota juga mengimbau kepada siapapun agar tidak perlu merasa malu dan takut untuk melaporkan jika ada KDRT di rumahnya. Tidak perlu menunggu lama, langsung laporkan saja pada kader di kelurahannya,” tukasnya

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kota Bandarlampung, Maryamah menyampaikan lokus pertama untuk dilakukan pembinaan kelurahan ramah perempuan dan anak adalah Kelurahan Penengahan, Kecamatan Kedaton.

“Tapi seluruh kelurahan sudah harus punya komitmen untuk menjadikan kelurahannya ramah perempuan dan anak. Jadi tiap kelurahan kita mempunyai 10 relawan SAPA, sehingga total ada 1.260 relawan SAPA,” tambahnya

Dengan adanya relawan ini Maryamah berharap, informasi terkait masalah kekerasan perempuan dan anak di tiap sudut kota bisa cepat terlaporkan dan tertangani dengan cepat.

“Kita tanamkan pendidikan ini sejak dini. Jadi mereka tahu apa yang harus mereka lakukan jika ada KDRT terjadi di lingkungan mereka,” pungkasnya(Bdr).