Bandar Lampung,- INFONUSANTARA.co.id – Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Provinsi Lampung Ahmad Novriwan diwakili ketua Bidang Verifikasi Media Siber Junaidi Ismail menghadiri gelaran Coffee Morning dan Diseminasi Perekonomian Provinsi Lampung di Ruang Auditorium Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Jalan Sutan Hasanudin No. 38, Bandar Lampung. Jumat (4/8).
Kegiatan Pemerintah Provinsi Lampung bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung tersebut mengangkat tema “Komoditas Unggul Pacu Ekonomi Lampung”.
Dalam kesempatannya, Gubernur mengatakan bahwa selain pangan, komoditi unggulan Daerah Lampung adalah pertanian. Kebangkitan lada hitam menjadi sorotan Arinal, selain itu keberhasilan di bidang perkebunan dan perikanan.
Menurut Gubernur, BPS telah merilis pertumbuhan ekonomi Lampung Triwulan II Tahun 2023. Secara year-on-year, pertumbuhan ekonomi Lampung lebih tinggi dari rata – rata Sumatera dan untuk q-to-q, Lampung menjadi satu-satunya provinsi di Sumatera yang mengalami pertumbuhan ekonomi positif, sementara 9 provinsi lainnya mengalami kontraksi atau pertumbuhan negatif.
Potret pertumbuhan ekonomi Lampung pada Triwulan I Tahun 2023, kata Gubernur, menjadi pijakan bagi pertumbuhan ekonomi Triwulan II, sekaligus dapat menjadi pondasi dalam pengambilan kebijakan perekonomian Tahun 2023.
“Kita terus bekerja keras melakukan upaya yang terbaik agar kondisi perekonomian tidak mengalami kontraksi,” kata Gubernur.
Terjadinya peningkatan pertumbuhan ekonomi menjadi sinyal pulihnya aktivitas ekonomi di Provinsi Lampung. Gubernur mengatakan bahwa hal tersebut dapat dilihat sebagai sebuah peluang sekaligus tantangan untuk menggagas dan memunculkan ide-ide kreatif sebagai rekomendasi untuk mengoptimalkan pembangunan ekonomi Provinsi Lampung.
Acara yang dimoderatori oleh DR. Iskandar Zulkarnaen Pemred Lampung Pos menghadirkan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi sebagai Keynote speaker, selain itu hadir juga Narasumber Budiyono kepala perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung dan Kusnardi Asisten Perekonomian & Pembangunan. (*).