Provinsi Lampung Terpilih Menjadi Salah Satu Rute Pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah.

87
0

Bandar Lampung – INFONUSANTARA.CO.ID — Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto memimpin Rapat Pemantapan Pelaksanaan Kegiatan Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) di Sakai Sambayan, Rabu (5/6/2024).

Rapat ini dilaksanakan untuk memastikan segala persiapan kegiatan agar nantinya dapat berlangsung dengan baik, karena pada kegiatan ini Lampung terpilih sebagai salah satu lokasi rute pelayaran dan pelaksanaan kegiatan MBJR.

Pelayaran melewati titik-titik yang mengandung sejarah perdagangan dan budaya penting menjadi simbol keterhubungan daerah dan konektivitas historis melalui Jalur Rempah. Muhibah Budaya dapat dijadikan sebagai wahana untuk mengaktifkan kembali jalur ini, menghubungkan titik-titik rempah, dan mempererat ikatan budaya antarwilayah. Dengan rute pelayaran Jakarta – Belitung Timur – Dumai – Sabang – Sabang – Malaka – Tjg. Uban – Lampung – Jakarta.

MBJR 2024 mengangkat tema “Jalur Rempah dalam Konteks Konektivitas Budaya Melayu”, Muhibah Budaya tahun 2024 akan menjelajahi kearifan lokal di 7 kota bersama KRI Dewaruci & 75 Laskar Rempah terpilih.

MBJR hadir sebagai platform yang tidak hanya mengembangkan ketahanan budaya tetapi juga memperkuat diplomasi budaya, baik di dalam negeri maupun di tingkat internasional. Rempah-rempah merupakan bukti sejarah yang menjadikan Indonesia sebagai poros perdagangan dunia yang dilakukan melalui jalur maritim. Muhibah Budaya diarahkan untuk mengembalikan Indonesia ke pusat perhatian global, mempromosikan kekayaan budaya sebagai daya tarik utama.

Pemanfaatan Cagar Budaya (CB) dan Warisan Budaya Takbenda (WBTb) juga menjadi fokus kegiatan Muhibah Budaya. Melalui pengembangan dan pelestarian cagar budaya, diharapkan warisan sejarah dan budaya Nusantara tetap hidup dan relevan, serta dapat membangkitkan kembali ekosistem dan ekonomi masyarakatnya.

Program ini menempatkan generasi muda para mahasiswa seluruh Indonesia sebagai agen perubahan melalui berbagai aktivitas, seperti festival berbasis rempah dan budaya bahari, seminar, workshop, ritual, residensi, dan lain-lain. (Dinas Kominfo dan statistik Provinsi Lampung).