Transformasi Jurusan Farmasi Menuju Fakultas Farmasi Tahun 2028

365
0

Bandarlampung,- INFONUSANTARA.CO.ID- Jurusan Farmasi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Lampung ( Unila ) melaksanakan kegiatan penyusunan Rencana Induk Pengembangan (RIP) di Ruang Tulip lantai tujuh Hotel Grand Mercure Lampung, Rabu, 17 Juli 2024.

Penyusunan RIP bertujuan untuk menentukan roadmap dan transformasi Jurusan Farmasi menjadi Fakultas Farmasi Unila. Saat ini jurusan Farmasi berusia enam tahun dan sudah meluluskan dua angkatan.

Rencana pengembangan jurusan Farmasi mulai dari Program Studi (Prodi) S-1 Farmasi, Progdi Profesi Pendidikan Apoteker (PSPPA), dan S-2 Magister Farmasi. “Perwujudan cita-cita ini harus dimulai dengan membentuk rencana strategi dan aksi nyata,” ujar Prof. Asep Sukohar.

RIP 2024-2028 merupakan dokumen formal perencanaan jangka menengah yang mengacu pada statuta dan Renstra Unila, rencana induk pembangunan, dan keputusan Senat FK Unila terkait dengan penelitian.

RIP ditujukan bagi dosen peneliti di lingkungan Jurusan Farmasi FK Unila yang akan menyusun usulan penelitian, sehingga hasil penelitian yang diperoleh dapat diterapkan untuk memecahkan masalah pembangunan, khususnya di bidang farmasi sesuai visi dan misi Jurusan Farmasi FK Unila.

Roadmap Penelitian Jurusan Farmasi FK Unila akan dijalankan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas yang dihasilkan dari evaluasi diri, kinerja badan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dengan melibatkan seluruh unit-unit pendukung dan sumber daya dalam pelaksanaannya.

RIP Jurusan Farmasi merupakan program kegiatan yang diinisiasi dan digawangi Prof. Dr. dr. Asep Sukohar, M.Kes., Sp.KKLP., yang juga menjabat sebagai Ketua Senat FK Unila.

Pengembangan Jurusan Farmasi Unila guna mendukung sistem kesehatan di Provinsi Lampung dan nasional, terutama bidang kefarmasian seyogyanya telah merancang transformasi secara masif dan komprehensif dalam menentukan arah hilirisasi dan diseminasi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai indikator kinerja universitas dan fakultas.

RIP Jurusan Farmasi dibuka Dekan FK Unila Dr. dr. Evi Kurniawaty, M.Sc., pada kesempatan acara tersebut, sangat mendukung dan menyambut dengan antusias semua saran dan rekomendasi yang disampaikan Ketua APTFI.

“Pengembangan pusat unggulan dan Laboratorium Riset Terpadu, serta Laboratorium Pendidikan Program Studi Farmasi dalam proses pembangunan pada DIPA tahun 2025, termasuk Apotek Pendidikan yang sudah groundbreaking ,”imbuh dr. Evi.

Penyusuan RIP menghadirkan Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerja Sama dr. Oktafany, M.Pd.Ked., dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni dr. Rasmi Zakiah Oktarlina, M.Farm., Ketua Jurusan Farmasi dr. Rani Himayani, SpM., koordinator bagian dan subbag Koordinator. FK serta dosen, PLP, dan tendik, dari Jurusan Farmasi FK Unila.

Narasumber dalam RIP Jurusan Farmasi FK Unila yaitu Prof. Dr. apt. Yandi Syukri, S.Si., M.Si., sebagai ketua APTFI dan sekaligus Guru Besar Bidang Ilmu Farmasetika UII Yogyakarta, menyatakan, struktur kurikulum harus berbasis OBE untuk mencapai kompetensi siswa sesuai dengan CPL dan CPMK.

Giat RIP juga melibatkan para pemangku kepentingan dari berbagai jejaring mitra di antaranya Instalasi Farmasi RSUD Dr. Abdoel Moeloek, BBPOM Bandar Lampung, Dinas Kesehatan, Puskesmas Satelit, Apotek Kimia Farma (KFA) BM Lampung, dan PBF PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) , yang juga memberi masukan untuk kemajuan Farmasi Unila ke depannya.

Ketua APTFI Prof.Dr.apt. Yandi Syukri, M.Si., merekomendasikan, sebaiknya Farmasi FK Unila segera membuat rencana Industrial Pharmacy Factory Teaching (industri farmasi mini di kampus), guna pendidikan dan pembelajaran berbasis Outcome-Based Education.

OBE adalah sistem pendidikan yang fokus pada hasil pembelajaran atau hasil . Pendekatan ini tidak hanya berpusat pada materi yang harus diselesaikan, tetapi juga pada persiapan lulusan agar mereka memiliki keterampilan yang relevan untuk menghadapi dunia kerja.

Para dosen juga diharapkan dapat mengimplementasikan OBE dalam sebaran materi pembelajaran agar kompetensi lulusan yang diharapkan dapat tercapai di mana dapat membawa manfaat sesuai kebutuhan di lapangan kerja, yang telah disampaikan kepada para pemangku kepentingan.(Red)