INFONUSANTARA.CO.ID- Lapangan Polres Seram Bagian Barat dipadati ribuan warga yang hadir pada acara Harmoni Dalam Perbedaan bersama Ustad Das’ad Latif dan Pendeta Ridwan Hutabarat, Selasa 20 Agustus 2024. Mengawali dakwahnya Ustad Das’ad Lafif menyampaikan apresiasi kepada Kapolres SBB AKBP Dennie Andreas Dharmawan SIK. “Biasanya sekelas jenderal bintang tiga menelpon saya, ini saya yang menelpon beliau” ujarnya dan disambut tepuk tangan riuh hadirin.
Ustad Das’ad Latif bercerita bahwa kapolres menyampaikan kerinduan warga Seram Bagian Barat untuk mendengarkan dakwahnya dan berpesan agar warga bisa menjaga pilkada dengan damai. “Maka Allah katakan jangan islam politik, jangan islam pilkada, jangan islam gimmick gimmick, jangan islam tipu-tipu, islam lah secara benar. Dan janganlah engkau ikuti langkah langkah setan” dakwahnya. “Ketika bapak ibu mendapat undangan ini setan berusaha menggagalkan kita. Dia gagalkan dengan cara turun hujan dulu. Bawa itu hujan ke lapangan. Alhamdulillah setan bisa dikalahkan dengan kekuatan doa kita. Setelah hujan reda, setan goda lagi. Ndak usah kamu datang. Lebih baik nonton drama korea” lanjutnya.
“Alhamdulillah setan di rumah berhasil lagi kita kalahkan. Apakah berada di tempat ini setan menyerah? Dia goda lagi kamu.Ndak usah dengar ceramah. Pegang hapemu-pegang hapemu.Orang yang pegang hape kena godaan setan” ujarnya yang disambut dengan tawa masyarakat yang hadir. Ustad Das’ad berpesan”Kalau kau cinta Seram Bagian Barat ini wujud kongkritnya. Jangan kau terima uang sogok. Boleh saja kita miskin tapi jangan kau jual harga dirimu”
Salain dakwah yang disampaikan oleh Ustad Das’ad Latif, program cooling system menuju pilkada damai juga menghadirkan Pendeta Ridwan Hutabarat. Melalui kotbahnya, sang pendeta bercerita tentang perjalanan bersama Ustad Das’ad Latif dari Ambon menuju SBB. “Pak ustad di kapal kasih ceramah singkat tapi berbobot. Apa yang dikatakan pak ustad? Kalau pilkada jangan sekedar pilih yang seiman dan seagama tapi pilihlah yang terbaik”, ujarnya.
Lebih lanjut Pendeta Ridwan menyampaikan bahwa nilai itu terlihat dari fungsi ujarnya. “ Di Jakarta saya punya tukang pijit buta agamanya muslim tapi saya keliling keliling Indonesia tidak ada yang sehebat dia dalam memijat. Saya membutuhkan dia” ujarnya. “Karena nilai itu di fungsi. Jadi jangan salah melihat nilai” kata pendeta.
Mengawali kotbahnya Pendeta Ridwan Hutabarat juga menyampaikan apresiasinya” Terima kasih pak kapolres, anda luar biasa. Anda mengajarkan kerohanian tanpa kotbah” kata Pendeta Ridwan. “ Tapi dengan kesatuan ini seluruh rakyat Indonesia punya pengharapan yang pasti apa arti harmonis, apa arti kesatuan”, tambahnya.
Kapolres Seram Bagian Barat AKBP Dennie Andreas Dharmawan SIK dalam kata sambutannya mengatakan pernah berjanji untuk mendatangkan ustad kondang Das’ad Latif bagi warga muslim di SBB.” Dan hari ini Tuhan sangat baik buat saya, karena pak ustad datang dan ini adalah anugerah buat kita semua” katanya. Lebih lanjut Dennie mengharapkan semua warga menjaga kedamaian selama pelaksanaan pesta demokrasi.
“Saya juga undang pak pendeta Ridwan Hutabarat supaya kita yang dulu punya sejarah kelam di tempat ini, kini tidak ada lagi. Bahkan kita akan kasih contoh bagi Indonesia. Mudah-mudahan apa yang kita laksanakan ini bermanfaat bukan hanya menyebarkan cinta doa bahkan harapan, tapi juga menambah kerohanian ibu-ibu dan bapak-bapak semua” katanya. Lebih lanjut Dennie menyampaikan bahwa Ustad Das’ad Latif dan Pendeta Ridwan Hutabarat akan bergantian satu panggung memberikan sesuatu untuk menambah kerohanian warga SBB.