Tubaba, infonusantara.co.id
Tanpa iming-iming bingkisan, apalagi amplop sogokan, seribuan masyarakat datangi pesta rakyat dalam kampanye Kotak Kosong di Tiyuh (Desa) Pulung Kencana, Kecamatan Tulang Bawang Tengah (TBT), Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) pada Jum’at, 01 November, 2024.
Kampanye memenangkan kotak kosong pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang digelar oleh Relawan Rakyat Tubaba Bersatu (R2TB) Coblos dan Menangkan Kotak Kosong ini dimeriahkan dengan hiburan musik dangdut bersama artis Pantura.
Saat berkampanye di panggung hiburan, Ahmad Basri, Juru bicara R2TB mengajak masyarakat untuk melakukan pencoblosan kotak kosong dengan nomor urut dua di kertas suara pada 27 November mendatang.
“Mari ajak sanak keluarga untuk datang ke TPS (Tempat Pemungutan Suara) coblos nomor dua, kita menangkan kotak kosong,” ajak Ahmad Basri yang biasa dikenal Abas ini.
Abas mengungkap, alasan harus memenangkan kotak kosong yakni demi menghidupkan demokrasi yang dia nilai telah mati suri dampak timbulnya pasangan calon Bupati – Wakil Bupati tunggal.
“Dengan fenomena calon tunggal hasil dugaan borong partai menjadi penyebab matinya demokrasi di Tubaba ini. Untuk menghidupkan kembali demokrasi yang sehat maka kita harus memenangkan kotak kosong sehingga di tahun mendatang Tubaba kembali menggelar Pilkada,” ungkapnya.
Selain itu pula, Abas menjelaskan jika gerakan-gerakan yang selama ini dilakukan oleh timnya merupakan murni dari masyarakat, maka dari itu dirinya optimis kotak kosong bisa memenangkan pada Pilkada yang akan berlangsung dalam hitungan beberapa hari kedepan.
“Setiap gerakan yang telah dilakukan murni dari masyarakat yang ingin demokrasi hidup kembali, apalagi kotak kosong adalah pilihan yang konstitusional,” tegas Abas.
Bukan setting – settingan, bukti datang ke pesta rakyat gelaran R2TB atas panggilan hati itupun diungkapkan oleh Sugeng , pria lanjut usia warga Tiyuh (Desa) Margo Mulyo.
Dengan suara lantang berbicara menggunakan mikrofon, Sugeng mengatakan alasannya memilih kotak kosong lantaran ingin terciptanya Pilkada sehat serta adanya kandidat lebih dari satu sesuai keinginan masyarakat.
“Saya kesini murni keinginan hati tidak ada iming-imingan ini itu. Karena saya mau demokrasi Tubaba ini hidup dan ada pilihan calon lebih dari sepasang,” tandas Sugeng.
Untuk diketahui, Pilkada Tubaba hanya melahirkan Calon Tunggal yakni pasangan Novriwan Jaya dan Nadirsyah setelah mereka berhasil memboyong rekomendasi dari seluruh partai yang ada.
Akhirnya perihal tersebut berdampak pada gagalnya calon lain yang dinilai potensial untuk mengikuti kontestasi Pilkada Tubaba. Sehingga dengan begitu, munculnya gerakan relawan Kotak Kosong ini menjadi bukti nyata bentuk antusiasme masyarakat demi menegakkan demokrasi di Kabupaten dengan julukan Ragem Sai Mangi Wawai.
(johansyah)