Tanggamus, — INFONUSANTARA.co.id – Anggota DPRD Provinsi Lampung Komisi V, Dr (C). Hi Yanuar Irawan, SE, MM menggelar sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan. Acara di gelar di rumah dinas Ketua DPRD Tanggamus, Sabtu (28/02/2021).
Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Bupati Tanggamus, Hi. AM. Safi’i S.Ag, Ketua DPRD Kabupaten Tanggamus, para anggota DPRD dari Fraksi Partai PDI Perjuangan serta para kader partai PDI Perjuangan.
Wakil Bupati, Hi. AM. Syafi’i dalam kesempatan itu menjelaskan bahwa sosialisasi itu adalah amanah dari DPRD Provinsi Lampung.”Kita harus membangun kerjasama agar tercipta hal-hal yang di perlukan untuk menjaga keutuhan ideologi Pancasila,” ujarnya.
Untuk itu, lanjutnya, harus sering di lakukan sosialisasi kepada masyarakat dan memberi pengertian bahaya nya paham radikalisme yang dapat memecah belah bangsa.
Sementara, Anggota DPRD Dapil IV, Tanggamus, Pesibar, dan Lambar Yanuar Irawan, menyampaikan kepada semua fraksi partai PDIP Kabupaten Tanggamus agar lebih mewaspadai adanya radikalisme model baru yang berkembang saat ini.
“Saya harap rekan-rekan fraksi serius memahami materi, karena akan ada yang di implementasikan kebawah. Perlu di ketahui saat ini ada fahaml radikal baru seperti soal keyakinan dan Takfiri, kemudian radikal tindakan atau terorisme sifatnya lebih ekstrim,” jelas Yanuar.
Pada materinya, dirinya membahas 3 isu besar untuk diwaspadai oleh seluruh elemen masyarakat terutama para anggota dewan karena dapat memicu emosi umat saat ini.
1. Sosial Soal ritual, jangan mendekotomikan ritual-ritual yang ada karena untuk perbedaan ras sudah clear.
2. Simbol-simbol keagamaan, jangan mempermasalahkan perbedaan dan harus bertoleransi
3. Ketidakadilan sosial menurut persepsi masing-masing.
“Meski demikian, dalam penyampaian ke masyarakat harus bijak dan bukan dengan penekanan. Adapun langkah-langkahnya ya harus sesuai fungsi dewan melalui program-program yang kongkrit,” ucapnya.
Berikut cara sosialisasi ke masyarakat fersi anggota dewan:
1. Hindari menggunakan istilah anti radikalisme atau Intoleransi di publik, menggunakan istilah yang merangkul bukan memukul untuk merebut simpatik umat, serta mengkalborasi tiga U yakni merangkul ulama, umaroh dan umat.
2. Program kebangsaan dan cinta tanah air.
3. Program berbakti pada ibu Pertiwi / padamu negeri dan ke 4. Program melenial berbakti. “Ini harus dilakukan secara persuasif dan edukatif untuk menarik minat serta menambah keyakinan masyarakat untuk menjaga keutuhan NKRI,” tutupnya
Di tempat yang sama, Heri Agus Setiawan, S.Sos mengatakan bahwa masalah Ideologi tidak boleh dianggap remeh karena bisa memecah bangsa dan menghancur kan negara. “Untuk itu, ideologi bangsa kita Pancasila tidak boleh di ganggu gugat,” tegasnya.
Kepada para insan pers, Heri berpesan untuk pandai dan jeli menyikapi kesadaran berideologi Pancasila. “Saya harap rekan-rekan yang hadir khususnya kawan media hendaknya lebih jeli terhadap berita yang bersinggungan dengan ideologi, karena perlu kita perhitungkan dapak dari pemberitaan yang berkaitan dengan ideologi kita,” tutupnya.
Pada sesi tanya jawab, Anggota DPRD Tanggamus Buyung Zainudin menyapai kan pendapatnya. “Dulu jaman orde baru ada pelajaran PMP dan P4 di sekolah. Karena kurikulum berubah, acara seperti ini harusnya dilakukan anggota dewan dengan bekerjasama Kesbangpol kabupaten,” pintanya.
Menanggapi hal itu, Yanuar akan berkoordinasi dengan anggita dewan dan pemerintah daerah untuk mengapresiasi hal tersebut dan upayakan sosialisasi di laksanakan tiga kali setahun sekaligus membahas anggaran yang di perlukan.(Bdr).