FKIP Unila Melatih Tenaga Kependidikan dalam Penggunaan APAR untuk Pencegahan Kebakaran.

135
0

Bandarlampung,- INFONUSANTARA.co.id  – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila) menggelar Pelatihan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) bagi Tenaga Kependidikan pada tanggal 5 Maret 2024, di Aula A FKIP Unila. Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Dekan bidang Umum dan Keuangan Dr. Albet Maydiantoro, M.Pd., Ketua Tata Usaha, para Sub Koordinator, serta para Tenaga Kependidikan di lingkungan FKIP Unila.

Darmawan, Sub Koordinator bidang Umum, dalam laporan kegiatan, menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melatih para Tenaga Kependidikan agar tanggap dan siap dalam menghadapi kondisi bahaya kebakaran ringan di lingkungan kerja. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan pemahaman terkait Peraturan Pemerintah tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di tempat kerja.

Dalam sambutannya, Wakil Dekan bidang Umum dan Keuangan Dr. Albet Maydiantoro, M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya pencegahan risiko kebakaran di lingkungan kerja FKIP Unila. Para sumber daya manusia di kampus harus mempersiapkan diri dengan memiliki kemampuan dalam menggunakan APAR ketika menghadapi situasi darurat seperti kebakaran.

Acara pelatihan ini menghadirkan tiga narasumber, yaitu Saleh, S.Sos. dari CV. Batin, Angga Wijaya, dan Dolil Ahmad dari Dinas Tenaga Kerja Provinsi Bandar Lampung. Dolil Ahmad memberikan materi terkait Kepmen Naker No Kep186/Men 1999 Tentang Unit Penanggulangan Kebakaran Di Tempat Kerja. Selanjutnya, dilakukan praktik langsung tentang penanganan kebakaran ringan atau sedang di ruang terbuka FKIP Unila.

Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kesiapan para Tenaga Kependidikan dalam menghadapi situasi darurat serta membekali mereka dengan keterampilan yang diperlukan untuk menggunakan APAR dengan efektif dalam situasi kebakaran ringan. Semoga dengan adanya pelatihan ini, lingkungan kerja di FKIP Unila dapat menjadi lebih aman dan terhindar dari risiko kebakaran. (Red)