Pesawaran,– INFONUSANTARA.co.id – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pesawaran Sugiarto menerangkan bahwa persentase kemiskinan dan IPM menjadi indikator penting dalam kemajuan pembangunan suatu daerah.
Dia menjabarkan bahwa, Status IPM menggambarkan level pencapaian pembangunan manusia dalam suatu periode.
“Kalau dilihat dari IPM dan persentase kemiskinan, kabupaten pesawaran memiliki trend positif karena dibanding 2019 pada tahun 2020 ini IPMnya naik dan kemiskinan menurun, namun karena adanya Covid-19 ini kedepan kita belum tahu,” Jelasnya, Minggu (18/7/21) via telepon seluler.
Meskipun begitu, kata dia, Kabupaten Pesawaran masih harus meningkatkan kinerjanya untuk menekan kemiskinan dengan tantangan yang besar karena masih dalam keadaan pandemi Covid-19.
“Dampak dari Covid-19 ini kegiatan perekonomian menurun, karenanya harus lebih bekerja keras untuk menjaga peningkatan ekonomi,” kata dia.
“Dengan data yang ada, IPM Kabupaten Pesawaran masuk dalam kategori sedang,” pungkasnya.
Untuk diketahui, dalam data BPS Kabupaten Pesawaran di tahun 2019 memiliki persentase kemiskinan 15,19% dan di tahun 2020 14,76% yang artinya pemerintah kabupaten Pesawaran berhasil menurunkan tingkat kemiskinan sebesar 0,43%.
Kendati begitu, Kabupaten Pesawaran masih berada di jajaran Kabupaten dengan persentase kemiskinan yang tinggi di Lampung, namun dari data yang dirilis BPS tersebut ada tren positif berupa keberhasilan menekan persentase kemiskinan di wilayah masing-masing.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Kabupaten Pesawaran, Kesuma Dewangsa mengungkapkan, Kabupaten Pesawaran berusaha sekeras mungkin untuk menekan angka kemiskinan kendati masih dalam masa pandemi.
“Seluruh Daerah merasakan kesulitan di masa pandemi, namun itu tidak menyurutkan niatan Pemkab Pesawaran untuk bekerja maksimal dalam kaitan pemulihan ekonomi masyarakat, menggulirkan bantuan-bantuan UMKM, masyarakat miskin kita terus lakukan untuk membantu perekonomian pelaku usaha kecil,” Ungkapnya, sambungan seluler. (Bdr).