Ketua DPRD Lampung Mingrum Gumay menandatangani pengesahan APBDP 2022.

170
0

Bandarlampung,– INFONUSANTARA.co.id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung, menyetujui Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Provinsi Lampung tahun 2022.

Pengesahan APBD Perubahan TA 2022, dalam Rapat Paripurna DPRD Provinsi Lampung pembicaraan tingkat II, Dalam Rangka Laporan Badan Anggaran DPRD Provinsi Lampung terhadap Raperda Perubahan APBD Provinsi Lampung TA 2022, Rabu (7/9/2022).

Paripurna Dewan dihadiri Sekdaprov Fahrizal Darminto, mewakili Gubernur Lampung Arinal Djunaidi. Rapat Paripurna dipimpin Ketua DPRD Lampung Mingrum Gumay, didampingi Pimpinan Dewan Hj, Elly Wahyuni, Hj. Ririn Kuswantari, Raden Muhammad Ismail dan Fauzan Sibron.

Juru Bicara (Jubir) Badan Anggaran DPRD Lampung Budi Yuhanda, dalam rapat paripurna melaporkan, untuk anggaran pendapatan pada APBD-P 2022 naik menjadi Rp6.858.663.850.290,74. Sedangkan anggaran belanja naik menjadi Rp7.619.171.004.503,07.

Budi Yuhanda, Jubir Banang DPRD
Kemudian, penerimaan pembiayaan daerah Rp951.687.154.212,33. Lalu pengeluaran pembiayaan Rp191.180.000.000.

Budi menyampaikan, perubahan APBD 2022 telah melalui berbagai proses yang cukup panjang, sehingga hari ini dapat disampaikan dalam Rapat Paripurna Dewan. “Proses pembahasan cukup panjang, sehingga memperoleh hasil Raperda tentang Perubahan APBD Provinsi Lampung tahun 2022,” terang Budi.

Dia merinci, untuk pendapatan daerah semula ditetapkan Rp6.558.085.742.933 bertambah sebesar Rp300.578.107.357,74. Sehingga pendapatan daerah menjadi Rp6.858.663.850.290,74.

Kemudian, belanja daerah semula ditetapkan Rp7.011.699.025.933 bertambah Rp607.471.978.570,07. Sehingga belanja daerah naik menjadi Rp7.619.171.004.503,07. “Sehingga selisih pendapatan belanja Rp760.507.154.212,33,” ujarnya.

Lalu untuk penerimaan pembiayaan daerah yang semula Rp644.793.283.000 bertambah Rp306.893.871.212,33. Jumlah penerimaan pembiayaan menjadi Rp951.687.154.212,33. “Sedangkan pengeluaran pembiayaan daerah tidak mengalami perubahan. Sehingga tetap Rp191.180.000.000,” jelas Budi.

Dia berharap, perubahan APBD 2022 dapat berfungsi sebagai alat intervensi terhadap pertumbuhan ekonomi agar bergerak lebih baik. “Kondisi pertumbuhan ekonomi menunjukkan tanda-tanda yang cukup menghawatirkan dalam upaya mewujudkan proyeksi yang telah ditetapkan. Untuk itu dibutuhkan intervensi dari OPD terkait,” jelasnya.

Setelah laporan dari Badan Anggaran yang disampaikan Jubir Banang, Rapat Paripurna Dewan menyetujui APBD Perubahan Provinsi Lampung 2022. (Bdr).